Saturday, February 14, 2015

Putus #3 - Too Far Distance Relationship

Saat kelas 3 SMP, aku tiba-tiba aktif dalam permainan Audition. Tapi bukan dari Megaxus Auditionnya. Audition yang aku mainin adalah Audition dari server Nexon Global (sekarang sudah dipindahkan ke Redbana). Waktu itu aku sebel banget sama pemain Audition di server Megaxus karena banyak bacot dan spam, Jadi aku pindah ke server global yang ternyata pemainnya banyak yang lebih ramah.

Dalam permainan ini aku bertemu banyak teman dari luar Indo. Dan berteman dengan mereka sedikit membuat aku merasa keren karena tidak banyak teman ku yang punya teman di Luar negri waktu itu. Aku pun membuat facebook waktu itu (yang aku pakai sampai sekarang) untuk bisa berteman dengan mereka diluar permainan Audition.

Ada 1 teman yang menjadi sangat dekat dengan aku pada waktu itu. Asalnya dari belanda dan umurnya 3 tahun lebih tua dari aku, Namanya sebut saja Luna. Pada waktu itu aku selalu memanggil Luna "Big Sister" dan dia selalu memanggil ku "Little Bro". Kami menganggap bahwa kami adalah saudara yang terpisah jauh.

Kami menjadi sangat dekat sekali, aku tidak pernah melewatkan kesempatan untuk chatting sama dia sekalipun waktu itu. Setiap jam 2 pagi aku selalu online MSN Messenger (Messengernya hotmail). Karena di jam itulah dia baru bangun pagi dan sempat chatting sama aku selama satu jam sebelum tiba waktunya dia harus ke sekolah.

Ada aja hal yang kami bicarakan setiap hari, sayangnya sekarang aku sudah tidak ingat apa yang kami bicarakan waktu itu. Tapi yang aku ingat selama beberapa bulan aku tidak pernah absen untuk chatting sama dia. Hingga suatu hari aku mulai merasa bahwa Luna adalah lebih dari seorang teman bagi aku karena dia mendengarkan (Atau membaca karena kami chatting) aku lebih dari semua orang yang aku kenal.

Jadi terucaplah (terketik sih lebih tepatnya) kata "I love you" waktu itu dari aku. Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan waktu itu, tapi kata itu terucap (TERKETIK!) begitu saja. Tapi tidak disangka, dia membalas dengan "I love you too". Dan setelah itu kami pun mulai menjalani hubungan lebih dari seorang teman (at least bagi aku).

Kami mulai lebih sering berbagi cerita tentang personaliti kami, berbagi cerita tentang mantan (mantan dia lebih banyak jadi yang ada aku dengerin cerita mantan dia) dan mulai saling melempar janji untuk tidak selingkuh di dunia nyata. Jatah chatting kamipun bertambah dimana dia sering mencoba bergadang untuk bisa chatting di jam siang aku juga. Kami juga sering berencana untuk bertemu suatu hari nanti, mungkin dia yang ke Indonesia atau aku yang ke Belanda suatu hari nanti. Yang jelas kami sangat ingin bertemu face 2 face waktu itu.

Hingga suatu hari dia minta izin sama aku untuk pergi ke sebuah pesta rumah temannya. Aku pun sebenarnya tidak ingin mengizinkannya pergi karena dia pernah bercerita bahwa kalau di pesta, dia sering mabuk dan pada akhirnya mencium pria random. Tapi karena dia berjanji untuk tidak mengulangi hal itu dan tetap setia sama aku. Aku pun tidak ingin menjadi cowo yang posesif dan ngizinin dia pergi kepesta itu.

Dan semua berubah setelah hari dia pergi ke pesta itu. Dia mulai membalas chat aku dengan singkat, aku ngga bisa ngerasain kalau dia memang berniat chat sama aku lagi dan setiap akhir sesi chatting kami tidak di akhiri dengan kata "Ik hou van jou" (I love you dalam bahasa belanda). Sesi chatting kami semakin singkat dan singkat sampai pada akhirnya dia mengatakan kalau dia tidak mau melanjutkan hubungan ini lagi.

"Why?", Itu adalah hal pertama yang pasti ditanya semua orang kalau dia tiba-tiba diputusin. dan itulah yang aku tanya ke Luna.

"Because this is not real! I want to have a real relationship, someone who is real and can be touched."
"Are you saying that I'm not real?"
"No! but you are so far away, we don't even know if we will be able to meet someday."
"Well, we can try, right? we just need to be patient."
"I can't do this anymore lil bro, I need a real relationship. Not this kind of relationship."

Dan di situlah akhir dari hubungan ini. Aku harus bilang, waktu itu aku cukup terpukul gara-gara kejadian ini. Mungkin karena aku menghabiskan waktu cukup lama bersama Luna, kira-kira hubungan kami berlangsung selama 3 bulan.

Aku sempat menghubungi Luna baru-baru ini untuk menanyakan beberapa hal soal hubungan kami yang dulu untuk kepentingan tulisan artikel ini. Tetapi Luna bersikap cukup dingin dan menganggap kalau hubungan kami yang dulu itu bukan hubungan sebenarnya, tidak ada perasaan apapun saat dia chatting sama aku pada waktu itu. Padahal kalau chat history kami masih dibuka, ada banyak sekali kata "Love" yang terlempar.

Tapi inilah pesan yang aku mau sampaikan pada artikel kali ini, jangan sampai terlibat dalam hubungan yang tidak realistis seperti ini. Aku masih kecil waktu itu jadi aku tidak mengerti seberapa tidak realistisnya ekspektasi aku pada waktu itu.

Apa yang aku harapkan dari hubungan ini? aku bahkan tidak tahu kalau Luna itu nyata sesuai foto display picture dia, atau malah Luna hanya profile palsu yang dibuat oleh seorang om-om. Begitu juga sebaliknya, Luna tidak tahu apakah aku real sesuai yang aku katakan atau aku cuma membuat profil palsu.

Tidak ada yang bisa diharapkan dari hubungan yang tidak real seperti ini. Dan aku senang Luna menyadari itu duluan dan menginisiasi langkah yang terbaik untuk kami berdua, memutuskan hubungan kami agar kami bisa move on dengan kehidupan nyata kami masing-masing.

No comments:

Post a Comment