Sunday, February 8, 2015

Kenapa kita bermain video game?

Aku suka bermain video game. dan aku yakin banyak dari kalian yang baca artikel ini suka bermain video game. Tapi kalau di tanya "kenapa kamu suka main video game?", Kebanyakan dari kita tidak bisa menjawab kenapa kita suka main video game.

"Karena video game itu mengasyikkan" bukanlah jawaban yang benar. Jawaban itu tidak spesifik kenapa kita suka video game. Sama kaya kalau kita tanya cewe "kenapa kamu suka shopping?". Jawabannya sama "Karena shopping itu mengasyikkan". Tapi dari statement itu kita masih tidak tahu apa alasan sebenarnya dari hobby shopping mereka.

Jadi pada artikel ini aku akan menjelaskan kenapa kita suka bermain video game. Karena sadar atau tidak video game membantu kita memenuhi kebutuhan emosional kita sebagai manusia, Dan setelah melihat video game dari sudut pandang yang lebih baru dan sedikit lebih mengerti kenapa orang suka bermain video game dan bahkan beberapa sampai kecanduan video game. dan mungkin pada akhirnya bisa menarik kesimpulan lebih dari sekedar kenapa kita suka bermain video game.


Balik ke pertanyaan, Kenapa kita bermain video game? Pasti sadar atau tidak, ada kebutuhan kita yang bisa kita penuhi melalui video game. Karena kalau tidak, ngga mungkin kita suka bermain video game.

Menurut Scott Rigby, Peneliti game. Ada 3 kebutuhan emosional manusia paling dasar yang dibutuhkan setiap manusia. Yakni Competence (Kemampuan), Autonomy (Kemandirian) dan Relatedness (Keterkaitan Sosial). Ingat memang ada 3 kebutuhan yang disebut tapi setiap manusia cenderung lebih membutuhkan salah satu dari ketiga kebutuhan itu. Makanya tidak semua orang menyukai game dengan genre yang sama.
  • Competence atau Kemampuan adalah kebutuhan emosional untuk merasa bisa. Pada dasarnya setiap manusia ingin merasa mereka bisa melakukan sesuatu. Manusia merasa senang ketika mereka berkembang dan bertambah hebat dalam 1 kegiatan tertentu.
  • Autonomy atau Kemandirian adalah kebutuhan emosional untuk menjadi mandiri. Manusia ingin merasa bebas memilih dan mengambil tindakan. Dan tindakan itu harus memiliki dampak pada lingkungan disekitarnya.
  • Relatedness atau Keterkaitan sosial adalah kebutuhan sosial manusia pada umumnya. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh interaksi dengan manusia lain. Manusia mendambakan hubungan dimana orang lain menganggap dia sebagai orang penting.
Sebagai gamer, kita pasti punya selera jenis game sendiri. Dan game menurut kita paling asyik bisa mencerminkan kebutuhan emosional apa yang paling kita butuh kan.

Orang yang suka main game platformer seperti megaman, sonic, mario bros, atau beberapa game casual mobile seperti candy crush, angry bird, subway surfers adalah orang-orang yang membutuhkan rasa Competence. Game seperti ini membuat pemainnya merasa bisa melakukan sesuatu karena mereka bisa dengan cepat menyelesaikan level demi level dalam pemainan ini. Pemain juga dibuat merasa berkembang kemampuannya dalam memainkan permainan ini seiring level demi level yang semakin sulit mampu dilewati mereka.


Aku sendiri adalah orang yang lebih memiliki kebutuhan Autonomy atau kemandirian. Game yang aku suka adalah game seperti Minecraft, Spore, Skyrim dan lain lain. Contoh game mobilenya adalah Clash of Clans, Hayday, dan Dungeon Village. Tidak seperti game platformer yang hanya memiliki 1 cara bermain tetapi terus bertambah kesulitannya, Game seperti ini tidak membatasi bagaimana cara pemainnya bermain, Pemain memiliki kebebasan untuk melakukan apa saja dalam dunia permainannya. Contoh paling gampang saja adalah Harvestmoon, Sebuah game dimana kita berperan sebagai seorang petani. Kita memiliki banyak pilihan tumbuhan yang bisa kita tanam dan kita bebas memilih apa yang mau kita tanam. Itu adalah contoh kemandirian yang dipenuhi dari bermain game seperti ini.

Sisanya adalah Relatedness atau Keterkaitan sosial. Nah contoh paling gampang untuk menjelaskan game yang memenuhi kebutuhan ini adalah game-game MMORPG. Pada akhirnya manusia adalah makhluk sosial. Mereka pasti ingin berinteraksi dengan manusia lain. Tetapi interaksi tersebut harus memiliki arti, bukan cuma sekedar sapaan ringan. Game MMORPG membuat interaksi tersebut tidak sekedar sapa ketika bertemu. Tetapi membuat seseorang merasa bahwa mereka memiliki dampak dalam sebuah komunitas. Contohnya saja ketika War dalam game Rising Force (RF Online). Pemainnya bekerja sama untuk mencapai 1 tujuan dan pada waktu war itu, mereka adalah rekan dengan 1 tujuan, mereka saling menjaga 1 sama lain dan saling membantu. Rasa senang dalam permainan ini bukanlah ketika menang warnya tetapi ketika mereka merasa bahwa mereka memiliki dampak atas kemenangan war itu. Makanya kalau ada pemain yang tidak mengikuti war dan ternyata bangsanya menang, mereka akan merasa kecewa karena tidak mengikuti war itu. Karena yang mereka nikmati bukan kemenangan bangsa mereka tetapi perasaan bahwa mereka memiliki dampak dalam komunitas yang mengikuti war itu.

Game lain yang memenuhi rasa keterkaitan sosial kita adalah game seperti Dating simulator. Tahu kan permainan Dating Sim? dimana kita bisa bersosialisasi dengan seseorang (biasanya perempuan) dan biasanya hubungan kita dengan karakter dalam gamenya akan menjadi sangat erat? Game seperti ini memenuhi rasa keterkaitan sosial kita terhadap orang lain. Karena biarpun kita tahu karakter itu tidak nyata, tetapi interaksi sosial dalam permainan itu di desain sedemikian rupa sampai kita merasa bahwa interaksi itu nyata.

Lebih lanjut tentang bagaimana game tertentu memenuhi kebutuhan tertentu (Coming Soon)

Kesimpulannya, pada dasarnya manusia membutuhkan 3 perasaan emosional yakni Competence, Autonomy, dan Relatedness. Dan video game bukan satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan itu. Kalau kalian pikir baik-baik sebenarnya ketika kalian memiliki hobby lain selain bermain game, itu adalah cara kalian memenuhi kebutuhan ini.
  • Contoh saja ketika kalian sekolah, pasti kalian pernah punya teman yang hobbinya belajar dan mengejar nilai bagus. Itu adalah cara dia memenuhi kebutuhan competence dia, ketika dia berhasil menaklukkan pelajaran sekolah level demi level.
  • Aku sendiri suka menulis blog karena aku ingin memiliki kebebasan bercerita, aku sangat suka melakukan riset dan mendapatkan pengetahuan baru lalu membagikannya kepada semua orang tetapi tidak semua orang suka mendengarkan topik tertentu dari cerita aku. Dengan blog ini aku memiliki kebebasan untuk menceritakan apa yang aku tahu tanpa membatasi topik yang aku ingin bicarakan. Jika hari ini aku ingin cerita tentang pengalaman, aku akan menulis tentang pengalaman aku. Jika aku ingin bercerita tentang kenapa kita suka bermain video game, maka aku akan menulis artikel ini. Inilah caraku memenuhi kebutuhan autonomy aku.
  • Organisasi Non-profit seperti Osis dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah salah satu contoh cara seseorang memenuhi rasa kebutuhan keterkatitan sosialnya. Pernah kepikiran kenapa ada sekumpulan anak yang mau melakukan pekerjaan tanpa dibayar dalam sebuah organisasi? Mereka mau melakukan pekerjaan itu karena mereka menikmati keterkaitan sosial dengan anggota organisasi lainnya. Yang mereka nikmati bukan pekerjaanya tetapi ketika mereka bekerja sama dengan orang lain dan memiliki dampak dalam organisasi tersebut.
Nah, setelah membaca artikel ini kalian bukan hanya mengerti kenapa kalian suka bermain video game. Tetapi kalian mengerti mengapa kalian dalam melakukan kegiatan yang kalian sukai dalam kehidupan sehari-hari. Lalu mungkin muncul pertanyaan, Kalau memang 3 kebutuhan emosional dasar itu dapat dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari, untuk apa lagi orang bermain video game?

Jawabannya adalah karena video game dapat memenuhi kebutuhan itu dengan cepat dan lebih mudah daripada dunia nyata, atau kadang beberapa orang tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu mereka.

Pernah kepikiran kenapa Dating Simulator banyak diproduksi dari Jepang? karena di Jepang kalangan muda mulai tidak memikirkan pernikahan sebagai sebuah keharusan. Mereka terlalu sibuk bekerja dan tidak memiliki waktu untuk mengurusi hubungan dengan lawan jenis. Dating Simulator dibuat untuk mememenuhi kebutuhan Relatedness mereka dengan cepat. Karena hubungan dengan karakter virtual dalam game tersebut pasti bisa erat dengan cepat dan lebih tidak beresiko dibanding dengan harus mendekati lawan jenis di dunia nyata.

Jadi itu adalah sebabnya kita suka bermain video game, karena video game bisa dengan cepat memenuhi 3 kebutuhan emosional kita. Yang mungkin kita tidak dapatkan di dunia nyata. Makanya ada orang yang sangat candu bermain game dan ada yang tidak suka bermain game. Itu hanya tergantung pada apakah kebutuhan emosional mereka sudah terpenuhi dengan kegiatan dunia nyata atau belum.

Game seperti apa yang kalian suka? Comment judul game yang kalian suka dan alasan kalian suka game itu dibawah. :)

3 comments:

  1. bagus min, selama ini maingame alesannya seru, tapi tanpa sadar buat memenuhi 3 kebutuhan itu yah, ijin serap ya buat riset sekolah, makasih

    ReplyDelete
  2. game yang saya suka Assassin creed series & harvest moon, karena kita bisa bebas kemana aja & ngapain aja, kayanya sih udah memenuhin tiga tiganya hahaha,kadang juga game online sih buat main bareng temen

    ReplyDelete
  3. Kak yong biasanya nge game di laptop atau gadget kak?
    Btw kasih tips dong kak nge game sehat buat jaga tubuh tetap sehat terutama mata nih

    ReplyDelete