Pengalaman gua sama teman karet

Gua dulu adalah orang yang sangat respek sama waktu. Bagi gua, buang-buang waktu orang itu adalah dosa yang besar. Kalo lu bikin janji sama gua buat ketemuan di cafe jam 19.00, Gua bakal siap-siap di jam 18.00, lalu gua bakal jalan dari tempat gua 18.40 kalau waktu perjalanannya 10 menit. Jadi gua bakal sampai di tempat yang sudah kita sepakati di jam 18.50. Tepat 10 menit sebelum janji kita.

See, itu adalah persepsi gua soal jam ketemuan waktu itu. Lu sampai di tempat perjanjian tepat atau beberap menit sebelum jam yang di sepakati. Tapi, teman-teman gua ngga punya persepsi yang sama soal waktu. Bagi mereka, kalau perjanjiannya ketemuan jam  19.00. Berarti lu boleh datang jam berapa aja yang lu suka selama masih di tahun yang sama. Gua punya teman yang ketika kita janjian buat ketemuan di cafe jam 19.00. Mereka bakal sampai di cafe di jam 19.10. BESOKNYA! (Becanda-becanda. Sampainya bulan depan sebenarnya).

Bercandaan-nya teman gua

Gua punya teman yang suka bercanda, tapi dengan muka yang datar. Dia bisa lihat muka gua tanpa senyum sedikitpun dan bilang “gua habis bunuh orang. yuk bantu gua buang mayatnya.”. Dan gua bakal langsung sibuk nyari karung dan sekop buat ngebantu dia. (gua becanda guys. Tinggal gua ngga butuh karung bantu dia buang mayatnya).

Orang ini (sebut saja Peng) tidak mengerti definisi dari bercanda. Karena kebanyakan dari kita saat kita bohong buat bercanda, kita bakal nyengir beberapa detik setelah kita mengatakan candaan kita. Dan setelah itu kita akan memberi tahu korban kita bahwa kita cuma bercanda. Tapi orang ini ngga akan memberi tahu kita kalau dia sedang bercanda. Setelah dia mengatakan candaan dia dengan muka yang datar, dia akan langsung lanjut membicarakan hal lain seakan-akan candaan dia yang tadi bukan bercandaan. Itu bukan bercandaan lagi tapi berbohong!

Gua bakal ceritain tentang gimana gua percaya sama bercandaannya Peng sampai 2 tahun.

Saat kelas 1 SMK, gua sekelas dengan Peng dan teman gua 1 lagi yang bernama Aken. Aken adalah teman gua yang sixpacknya masih coming soon. Badannya lumayan besar waktu itu. One day, Aken mulai absen sekolah. Awalnya gua ngga peduli, karena mungkin dia telat bangun dan jadi malas masuk sekolah kaya biasa. Tapi setelah seminggu ternyata dia belum balik ke sekolah. Gua mulai mencari-cari info kenapa Ken ngga masuk sekolah, dan gua dengar dia tidak masuk ke sekolah karena dia harus ke Malaysia untuk cabut pen di kakinya.

Penyebab gua suka makanan pedas : Mama gua!

Gua punya lidah yang cukup tahan pedas. Limit gua terakhir pas gua makan ayam mercon di QZ Komik Cafe Jambi. Bagi yang ada di daerah Jambi, cobain aja ayam mercon di cafe itu biar tahu kira-kira limit pedas gua seberapa. Buat yang ngga di daerah Jambi, nih gua deskripsiin pedasnya. Sambal dari ayam mercon itu begitu masuk mulut sedikit saja, rasanya pahit. dan panas! Kemudian daerah sekitar leher lu bakal mulai muncul hawa panas, dan kalau lu sampai ke suapan ketiga. Maka mulut lu bakal mulai terasa terbakar. Rasanya sakit banget sampai-sampai setelah gua habisin ayam mercon itu, mulut gua ga bisa tutup selama 30 menit karena mati rasa. Dan air ngalir dari semua pori-pori kepala gua selama 1 jam lebih.

Kalau ada yang makan ayam mercon di QZ Komik Cafe itu dan bilang pedasnya biasa aja. Gua bakal nemuin orangnya, lalu berdiri depannya sambil tepuk tangan perlahan-lahan.

Stop share berita provokatif di facebook!

Gua sebenarnya ga mau nulis blog yang berhubungan dengan politik. Karena di Indonesia sebenarnya, hanya ada 2 sisi politik. Yang benar dan yang bodoh. Yes, gua bilang yang bodoh. Dan kalau gua nulis blog tentang politik. Gua ngerasa akan ada si bodoh yang ngajak gua berdebat. Gua ngga suka berdebat dengan orang-orang bodoh karena mereka ngga menggunakan logika yang digunakan manusia pada umumnya. Lu ngga bakal menang berdebat dengan orang bodoh, jadi ngapain buang waktu lu?

Tapi akhir-akhir ini, setiap gua buka facebook. Selalu ada banyak berita tentang kerusuhan dan keributan yang sedang terjadi di Indonesia. Beranda gua selalu penuh dengan berita-berita ini dan semua berita ini selalu ngerusak hari gua.