Friday, August 28, 2015

Saya desainer yang tidak bisa menggambar - Part 2

So, Lebih dari satu tahun yang lalu gua buat postingan blog dengan judul Saya desainer yang tidak bisa menggambar. Dalam Blog itu gua nyeritain kedepresian gua saat menghadapi kuliah DKV dengan skill menggambar yang super standar.

Pada waktu itu gua emang depresi banget melihat nilai-nilai gua yang memprihatinkan. Memang IP gua waktu itu ga rendah-rendah banget, 2.65. Tapi sejujurnya itu karena belas kasihan dosen-dosen gua. Karena gua yakin, nilai karya yang gua gambar dengan tangan ga akan bernilai C tanpa belas kasihan. Apalagi kalau dibandingkan dengan teman-teman gua.

Semua depresi itu sudah menjadi masa lalu sekarang karena depresinya gua sekarang adalah 2 tahun lagi gua tamat dan 5 tahun lagi umur gua 25 which means cewe gua bakal mulai nanya "kapan aku di lamar say?". Bye masa kecil.

Ohh.. ngelantur sedikit.. Anyways, beberapa orang yang baca postingan itu menjadi sedikit paranoid untuk mengambil jurusan DKV karena kebanyakan tidak bisa menggambar juga. Kebanyakan ingin mengambil DKV karena materi Fotografi dan Videografi hanya ada di DKV. Tetapi menjadi takut karena materi menggambarnya yang cukup berat bagi orang yang kurang bisa menggambar.

Ok, gua mau kasih saran buat teman-teman yang sedang kepingin masuk DKV. Tapi kurang dalam skill menggambarnya. Cari lah kampus yang materi digitalnya lebih diutamakan daripada materi manualnya. Misal kampus gua, (cari sendiri namanya, atau PM gua). Materi Digitalnya hampir mendominasi seluruh materi kuliah kami. Bahkan sejak semester 4, kami sudah hampir meninggalkan buku gambar dalam mengerjakan tugas (buku gambar hanya untuk sketsa, hasil final berupa digital). Gua sempat dengar dari salah satu lulusan kampus ternama di Jakarta (ga akan gua sebut karena sedikit tidak etis) bercerita bahwa materi kuliah mereka dulu materi digitalnya sangat sedikit bahkan tidak ada. Sehingga ia harus belajar sendiri saat ia ingin bekerja sebagai fotografer.

So, kalau lu memang kurang bisa menggambar tapi suka dengan fotografi, videografi atau bahkan desain secara umum. Cari lah kampus yang materi digitalnya yang lebih banyak. Karena sebenarnya, Menggambar tidak punya hubungan secara langsung dengan skill-skill di atas. Memang kalau lu bisa menggambar, itu bisa membantu rasa artistik lu dalam menciptakan karya dalam format digital. Tapi rasa artistik itu sendiri sebenarnya bisa di bangun dengan cara lain selain belajar menggambar.

Bagi gua ada 2 jenis desainer atau seniman pada umumnya :

1. Desainer yang memang terlatih secara artistik dari kecil - Ini adalah orang yang memang memiliki rasa artistik yang tajam dari lahir atau memang di latih rasanya sejak dari kecil. Mereka yang les gambar atau melukis dari kecil pasti akan memiliki rasa artistik yang tajam. Desainer tipe ini biasanya hanya akan kesulitan saat  mempelajari alat baru, Misal kamera, photoshop, 3dsmax. Tapi setelah menguasai teknisnya, mereka tidak akan kesulitan dalam membuat karya yang tertata dengan rapi secara artistik.

2. Desainer yang mencontek desainer lain - Nah, gua termasuk desainer jenis ini. Gua ngga punya rasa artistik yang tajam. Tapi gua mengasa rasa artistik gua dengan melihat contoh dari orang lain. Memang usahanya akan lebih keras dengan yang tipe 1. Karena selain kesulitan menguasai teknis, gua kesulitan dalam menguasai rasa artistik gua untuk membuat karya yang bagus. Tapi dengan mencontek lalu memodifikasi karya desainer lain, gua mulai mengerti desain atau karya mana yang bagus serta apa kriteria-kriteria artistik yang harus di penuhi agar karya yang gua hasilin bagus.

Bagi kalian yang baru masuk jurusan DKV, dan memang kalian kurang bisa menggambar. Akan ada masa di mana kalian akan merasa kalian tidak bisa bersaing dengan teman-teman kalian. Dosen-dosen akan membuat kalian merasa bahwa kalau gambar kalian kacau, kalian tidak akan bisa bertahan di industri desain ini. Tapi percaya sama gua bahwa itu ga benar.

Desain itu sangat luas, tidak hanya menggambar. Kalian masuk jurusan DKV karena kalian suka fotografi atau videografi? maka buatlah karya foto atau karya video semaksimal mungkin. Siaplah untuk membalas nilai menggambar kalian yang jelek di pelajaran yang memang kalian suka nanti.

Terakhir gua nulis artikel saya desainer yang tidak bisa menggambar, IPS gua 2.65. Sekarang IPS gua sudah naik ke 3.2 (kalau IPK sih udah ga selamat karena semester 1 dan semester 2). Dan semua nilai-nilai jelek yang gua dapat di pelajar menggambar gua sudah menjadi masa lalu saja karena yang gua fokusin sekarang adalah gimana cara jawab pertanyaan cewe gua "kapan gua dilamar???". Arghh!! Gua butuh lebih banyak waktu buat mapan dulu.. belum lagi gua masih pengen maen game.. T_T

Oh.. and sebenarnya ada beberapa hal yang gua lakuin buat naikin nilai gua juga sih. Jadi ya memang nilai gua ga murni karena gua udah improve dalam bidang gua, tapi dalam kehidupan nyata. Skill murni tidak selalu bisa nyelamatin hidup lu. coba aja baca Tips and Trick Kuliah dari artikel blog ini.

Mau masuk DKV? Alasannya kenapa? Cerita dong di commnet di bawah :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

So, di postingan saya desainer tidak bisa menggambar yang sebelumnya. Banyak yang ingin masuk DKV karena mereka hobby sinematografi. Tapi jadi takut karena tidak hebat menggambar. Gua juga suka dengan sinematografi, Dan walau tahun pertama gua berat, akhirnya gua berhasil buat film yang bisa gua banggain karena masuk ke Top 50 - Indonesia Short Film Festival SCTV.

Memang ngga menang sih, tapi gua cuma mau kasih lihat kalian bahwa ngga ada alasan buat ngga ngejar hobby kalian kalau kalian kuliah DKV suatu hari nanti. :)

Lihat aja langsung trailer filmnya di - bit.ly/memittaex :D

--------------------------------------------------------------------------------------------

Melihat banyak teman-teman yang mampir ke artikel ini dan punya banyak pertanyaan tentang seputar kuliah. Kalian bisa langsung tanyakan pertanyaan kalian di Ask.fm gua - @yongdicky. Saya akan sangat aktif membalas pertanyaan di sana. Dan kalian bisa tanyain apa aja yang kalian perlu tanyakan. :D

14 comments:

  1. bro mau tanya nih, trus di DKV itu pembelajaran tentang sinematografinya gimana? soalnya minat gua sama sih pengen masuk DKV ambil sinematografinya dan gambar pun gak bisa :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo di kampus gua, ga ada sinematografi sih.. adanya Audio Visual... dan itu cman 2 kali ketemunya, smester 3 dan smester 4... sejujurnya mengecewakan banget sih, soalnya dosen Audio Visual gua juga ga dari bidang sinematografi, tapi dari jurnalistik... Jadinya gua tetap ngejar sendiri untuk belajar sinematografinya...

      saran gua kalo mau sinematografi, masuk kampus yang memang ada perminatan sinematografinya.. misal UMN, ato Lim Kok Wing (malaysia)... gua pny tmen di lim kok wing ambil sinematografi... karyanya keren-keren dan dia ngga nyesel kok ngambil di sana... tapi siap aja biayanya lmyn gede... :/

      Delete
  2. Haloo ka
    Saya anak SMA yg berminat masuk Dkv
    Tpi ketika denger ujian masuk dkv harus ngegambar secara manual
    Tiba2 semangat saya jadi down
    Alasan masuk dkv :
    Pengen jadi desainer sih
    Macem2 kayak logo dll
    Jadi saya itu bidangnya di photoshop dll
    Harus gimana ya -_-
    Gabisa gambar sama sekali soalnya :(((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Punya portfolio logo sebelumnya? kalau udah punya dan memang passionya di desain grafis. Jangan ragu!
      Memang akan agak berat di tahun pertama, kaya gua yang sama sekali ga bisa gambar, tapi mesti bersaing dengan teman-teman yang memang udah seniman. Tapi, percaya sama gua it gets better. :D

      Saran gua jangan masuk jurusan DKV di kampus yang udah lama DKV nya kaya Untar. Masuk aja ke UMN atau Binus. Karena DKV di kampus itu udah lebih bergerak ke Digital. :)

      Delete
    2. Kadang2 bikin kayak typhography kayak gitu sih bang '---'
      kalo diibaratkan level dalam game
      lvl saya dalam ngegambar itu : 10 dari level 100 :v
      saking parah nya -_-
      Dkv ITB ITS gimana tuh ? '---'

      Delete
    3. hahaha... jangan nyerah... kalau memang suka tetap di kejar.. :D
      Sejujurnya menggambar bukan kunci untuk menjadi desainer, memang akan banyak membantu. tapi kalau emang passionnya ngedesign, asal rajin belajar pasti bisa bersaing... :D
      Gua kurang tau juga sih kalau ITB dan ITS... coba deh cari tahu, kan udah mau ngampus juga kan? :D

      Delete
  3. Dkv Mercubuana bagus engga bang kira kira??

    ReplyDelete
  4. Ka kalo sama sekali ga ada kemampuan dalam art tangan and bidang painting digital gimana tuh? atau bisa dibilang nol % masalah gambar , tapi sangat suka gambar dan vidio

    ReplyDelete
  5. Bang, aku nemu blog mu ini membuatku tidak patah semangat :') *maaf curhat*.... Aku masuk dkv juga di UMN, tapi AKU GA BISA GAMBAR SAMA SEKALI. Emang aku ga pernah ada ketertarikan sama sekali buat gambar dan gaada basic sama sekali buat gambar. Awalnya aku juga mau masuk ftv(sinematografi) tapi ortu ku ngelarang katanya kerjanya susah nanti. Terus aku disaranin masuk dkv soalnya aku juga tertarik dengan dunia game, ya utk jd game dev. Terus masuklah aku ke dkv, rasanya minder minta ampun ngeliat ig temen sesama jurusanku :') anak desain banget. Bahkan pas orientasi mahasiswa pun aku disuruh gambar karena aku "anak dkv" rasanya malu banget bilang aku ga bisa gambar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan aku juga bingung kok bisa lolos tes gambar padahal gambarku itu kayak anak tk wkwkwk

      Delete
    2. Wah anak UMN!! Sama gua ga bisa gambar ...

      Delete
    3. Wah anak UMN!! Sama gua ga bisa gambar ...

      Delete
    4. This comment has been removed by the author.

      Delete